
Baleendah, 13 November 2025– Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Bandung, DR. H. Cakra Amiyana, S.T., MA., mewakili sambutan Bupati Bandung, menyampaikan sejumlah poin penting terkait pembangunan masyarakat, penguatan keagamaan, dan pelayanan publik. Dalam sambutannya, Setda Cakra Amiyana menyoroti sinergi antara ulama dan umaro (pemerintah) sebagai kunci pembangunan yang utuh di Kabupaten Bandung.
Populasi dan Pelatihan pemulasaraan Jenazah
Setda Cakra Amiyana mengawali sambutannya dengan mengingatkan besarnya tanggung jawab pemerintah daerah, mengingat jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang kini mencapai 3,8 juta jiwa.
Menanggapi kebutuhan mendasar masyarakat, Setda secara khusus meminta kepada seluruh Camat dan Kepala Desa untuk segera memfasilitasi pelatihan tata cara pengurusan jenazah hingga ke tingkat Rukun Warga (RW).
”Pemerintah harus hadir dalam segala lini kehidupan masyarakat, termasuk saat-saat terakhir. Saya meminta para Camat dan Kepala Desa untuk memfasilitasi penguatan skill dan kemampuan merawat jenazah ini sampai ke tingkat RW, bekerjasama dengan MUI kecamatan dan MUI desa” tegasnya.
Dorongan Sedekah dan Peran Baznas
Setda juga memberikan contoh nyata terkait kepedulian sosial dengan menyinggung kontribusi ASN di lingkungan Sekretariat Daerah. Ia mengungkapkan bahwa Setda telah menjadi penyumbang sedekah terbanyak ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), sebuah langkah yang harus diikuti oleh para Camat sebagai pimpinan wilayah.
Kerja sama dengan Baznas dianggap krusial, sebab lembaga ini menjadi jembatan bantuan untuk masyarakat.
”Kita punya sumber daya dari CSR, ada APBD, namun Baznas memiliki peran strategis yang bisa sangat membantu masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah bentuk gotong royong kita,” imbuhnya.
Sinergi Ulama dan Umaro: Fondasi Pembangunan Sejati
Inti dari sambutan Setda Cakra Amiyana adalah penekanan terhadap pentingnya peran tokoh agama.
”Peran Ulama sangat penting, tidak ada ulama sangat mengerikan, apalagi di zaman yang penuh tantangan ini. Ulama adalah penyeimbang dan pembimbing spiritual masyarakat,” ujar Setda.
Ia menegaskan bahwa kerja sama antara ulama dan umaro harus terus berjalan harmonis. Umaro (pemerintah) bertugas membangun fisik dan infrastruktur, sementara Ulama bertugas membangun spiritual dan moral masyarakat.
”Karena tanpa keduanya, pembangunan masyarakat akan timpang dan hampa. Kita harus membangun jiwa dan raga masyarakat Kabupaten Bandung secara seimbang,” pungkasnya.
Sambutan Setda ini disambut baik oleh hadirin, menjadi penegasan komitmen Pemerintah Kabupaten Bandung untuk tidak hanya fokus pada pembangunan material, tetapi juga pada penguatan spiritual dan sosial masyarakat.