MUI Kab.Bandung-Bupati Bandung HM Dadang Supriatna menyatakan, dirinya siap dikritik apalagi tiap bulan ada rapat koordinasi di Pemkab Bandung.
“Asalkan jangan ngomong di belakang apalagi tujuan mengkritik hanya untuk menjatuhkan,” ujar bupati yang dipanggil Kang DS ini.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Bandung dan DPRD Jabar ini menambahkan, jabatan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun akhirat.
“Saya siap dikritik karena menjadi masukan yang baik. Silakan MUI juga membuat usulan program yang bisa dianggap remeh seperti pelatihan memandikan jenazah bahkan pelatihan shalat yang benar karena ternyata tak sedikit Muslimin yang belum bisa shalat dengan benar,” katanya.
Kang DS juga menyampaikan program pembangunan SDM dan teknologi digital yang harus didukung pula MUI Kabupaten Bandung.
“Program lainnya adalah pengembangan big data, penelitian dan pengembangan, dan organisasi yang kuat. Tanpa peran dari alim ulama tidak akan bisa maksimal program-program pembangunan ini,” ujar pria yang meniti karier sebagai Kades Tegalluar ini.
Silaturahmi tersebut tanpa diduga dan direncanakan sebelumnya, tapi ternyata para peserta Rihlah Dakwah MUI Kabupaten Bandung bertemu dengan Bupati Bandung HM Dadang Supriatna, Minggu 21 Juli 2024.
Pertemuan informal di lantai lima Hotel Krisna, Pantai Pangandaran, berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB dihadiri Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung KH. Yayan Hasuna Hudaya.
Hadir para wakil ketua MUI, sekum, dan para kepala bidang di MUI Kabupaten Bandung. Dua perwakilan dari Walubi dan Katolik juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Menurut Kyai Yayan, sebelumnya pada Sabtu malam akan ada pertemuan dengan Kang DS yang juga dilakukan secara mendadak.
“Namun pertemuan dengan jajaran MUI akhirnya belum terjadi. Malah Pak Bupati sempat makan malam pada pukul 23.00 WIB di Warteg samping hotel karena belum makan,” ucapnya.***
Editor : Sarnapi