Suara plak plak dung menggema di dalam ruangan Gedung Ormas Islam Soreang saat pembukaan Festival Al Barzanji.
Ratusan siswa dan ibu-ibu majelis taklim memeriahkan Festival Seni dan Budaya Islami bertajuk Festival Al Barzanji yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung, Selasa 11 Desember 2021.
Festival diisi dengan lomba barzanji yang tahun inj tidak memakai alat musik tradisional seperti rebana atau “band kepret” sehingga tanpa diiringi alat musik.
Menurut Kabid Seni dan Budaya MUI Kabupaten Bandung, KH. Aceng Audjib Nasuhan, lomba barzanji, kata Aceng, diikuti 37 kelompok peserta putra dan putri yang bertempat di Gedung Baznas Kabupaten Bandung dan Gedung Ormas.
” Peserta lomba barzanji membeludak sampai 37 kelompok, padahal panitia sudah berupaya membatasi jumlah pesertanya,” ujarnya.
Lomba dengan dana MUI Kabupaten Bandung ini diharapkan dapat membangkitkan pembacaan Kitab Al Barzanji yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
“Kalau warga sering menyebut kasidah klasik pakai rebana dengan istilah band kepret. Biasanya seni ini selalu hadir dalam hajatan, peringatan hari besar Islam maupun acara syukuran di masyarakat, namun tahun ini Festival Al Barzanji tidak diiringi musik,” katanya.
Selain grup Al Barzanji kaum ibu, kata Aceng, tak sedikit juga grup Al Barzanji dari generasi muda. “Kami menyambut gembira ketertarikan generasi muda terhadap lomba Al Barzanji ini sehingga tak kalah dengan nyanyian dan musik pop,” katanya.
Sedangkan Kepala Kemenag Kabupaten Bandung, H. Asep Ismail, yang diwakili Kasi Bimas Islam H. O. Sodikin menyatakan, Kitab Al Barzanji pada intinya adalah mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad dalam mengembangkan syiar Islam.
“Dengan festival Al Barzanji ini diharapkan dapat menggugah kembali kecintaan kepada nabi dan meneladani perilakunya,” katanya dalam acara dihadiri Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung KH. Yayan Hasuna Hudaya.
Menurut Kiai Yayan, sikap hidup Nabi Muhammad seharusnya terus digelorakan agar bisa meneladani akhlaknya.
“Apalagi Nabi Muhammad hidup berbagai ujian baik ujian hidup karena yatim piatu maupun tekanan kaum kafir. Diharapkan saat ini kita menghadapi berbagai ujian akibat Covid-19 bisa dilewati dengan baik,” katanya.***